4 Efesus 5:24. “Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.”. Dalam ayat di atas juga telah dijelaskan bahwa kedudukan perempuan dalam Alkitab berarti ia harus tunduk pada suami. Tentu kembali pada bahwa wanita seorang penolong, bukan berarti jika suami mengalami kesalahan
-Kita dapat belajar dan bertumbuh dari tokoh-tokoh yang tercacat di dalam Alkitab. Pada kesempatan ini, kita akan belajar dari tokoh-tokoh wanita dalam Alkitab. Namun, bukan berarti artikel ini hanya cocok dibaca oleh wanita saja. Bagi Anda yang ingin terus bertumbuh lewat firman Tuhan, ada banyak hal yang bisa dipetik lewat keteladanan mereka. Tiga wanita ini dapat menjadi panutan kita dalam iman dan tindakan. Tentunya, para perempuan lain yang tercatat dalam Alkitab juga tidak kalah hebat, tapi saat ini kita akan fokus pada ketiga tokoh berikut Maria – Memprioritaskan Tuhan di Atas Segalanya Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” – Lukas 1039-42 Sebagai wanita, kita punya segudang aktivitas yang seakan tak ada habisnya. Tak jarang, seperti halnya Marta, kita tenggelam dalam kesibukan, entah itu pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, bisnis pribadi, tugas kuliah, kegiatan pelayanan, dan lain-lain. Sebisa mungkin, kita ingin segala sesuatunya terlihat sempurna, rapi, dan indah dipandang. Jika Anda seorang ibu rumah tangga yang sudah mempunyai anak, hari-hari Anda pasti jauh lebih sibuk daripada ketika masih single. Kegiatan mengurus rumah tangga, anak, suami, masak, dan bersih-bersih, bisa menjadi prioritas dalam hidup. Anda berjuang memberikan yang terbaik bagi keluarga dan ingin segala sesuatunya berjalan sesuai harapan. Akibatnya, Anda melupakan hal terpenting, yaitu memberikan waktu dan perhatian kita untuk firman Tuhan. Padahal, Tuhan hanya ingin kita duduk diam, mendengarkan Dia bicara lewat firman-Nya. Bahkan, Yesus mengatakan bahwa Maria telah memilih yang hal yang terpenting, yang tidak akan dapat diambil darinya, yaitu kebenaran firman Tuhan. Saat ini, lebih mirip siapakah Anda Maria atau Marta? Para wanita bukannya tidak boleh bekerja atau melakukan banyak aktivitas. Namun, apakah kita masih ingat prioritas terpenting kita, yaitu meluangkan waktu untuk Tuhan? Atau, kita biarkan hal-hal lain menyita hidup kita, sampai-sampai tidak punya waktu lagi untuk merenungkan firman? Mari, kita menaruh prioritas yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Abigail – Bijaksana Abigail adalah istri Nabal, seorang pengusaha kaya yang tidak bijaksana. Untuk memahami latar belakang poin ini, ada baiknya Anda terlebih dahulu membaca kisah Daud, Abigail, dan Nabal dalam 1 Samuel 25. Ketika Daud meminta Nabal untuk memberikan makanan dan minuman untuk orang-orangnya 1 Samuel 253-8, Nabal menolak, bahkan memaki-maki utusan Daud dengan kasar 1 Samuel 2510-11. Padahal, para pengikut Daud sudah begitu baik kepada hamba-hamba Nabal 1 Samuel 25 14-16. Sikap sombong Nabal membuat Daud murka, sehingga ia dan empat ratus pengikutnya berangkat untuk membunuh Nabal dan semua laki-laki yang tinggal di rumahnya. Ketika konflik Daud dan Nabal ini diketahui Abigail, ia langsung bertindak dengan cepat dan berani untuk meredakan situasi. Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai, lalu berkata kepada bujang-bujangnya “Berjalanlah mendahului aku; aku segera menyusul kamu.” Tetapi Nabal, suaminya, tidaklah diberitahunya. – 1 Samuel 2518-19 Abigail tidak berlama-lama, tetapi segera mengambil tindakan. Dengan hikmatnya, ia melakukan apa yang harus ia lakukan mengatur strategi dan membawakan apa yang Daud butuhkan. Langkah yang diambil Abigail berhasil menyelamatkan hidupnya dan hidup para hamba Nabal dari murka Daud. Saat menemui Daud, Abigail juga menunjukkan sikap hormat dan rendah hati. Ia menyampaikan maksudnya dengan kata-kata yang dipilih secara cermat. Ini menunjukkan bahwa Abigail adalah pribadi yang dewasa dan bijak. Jika Anda yang berada di posisi Abigail, apa yang akan Anda lakukan? Diam dalam ketakutan? Panik? Atau, akankah Anda mengambil langkah dengan berani, sekalipun tahu risikonya, dan mengupayakan solusi yang terbaik bagi semua pihak? Wanita adalah penolong bagi pria. Bahkan, ada ungkapan yang mengatakan bahwa wanita itu ibarat indra keenam pria. Ia memiliki kepekaan dan intuisi untuk melindungi pasangannya, keluarganya, dan orang-orang di sekitarnya dari bahaya. Namun, dalam hidup, ada masa-masa di mana kita perlu mengambil keputusan atau tindakan sulit yang membutuhkan hikmat serta kecepatan berpikir. Saat ini terjadi, kita perlu meneladani sikap Abigail. Jika Anda membutuhkan hikmat lebih, mintalah kepada Tuhan, yang akan memberikannya dengan berlimpah-limpah kepada Anda. Rut – Terus Berjuang & Pantang Menyerah Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi “Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Dan sahut Naomi kepadanya “Pergilah, anakku.” – Rut 22 Setelah suami dan kedua putranya meninggal di Moab, Naomi memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Betlehem. Rut, salah seorang menantunya, memilih untuk ikut bersamanya. Bayangkan Anda menjadi Rut. Anda baru kehilangan suami dan harus pindah ke sebuah kota berbudaya asing, bersama dengan mertua yang sudah tua dan sama berdukanya dengan Anda. Apakah Anda akan meratapi nasib? Atau, Anda memilih bangkit dan memulai hidup baru, entah bagaimana caranya? Alih-alih terlarut dalam kesedihan, Rut mengambil inisiatif untuk mandiri dan berdikari. Setibanya di Bethlehem, ia langsung bekerja memunguti jelai. Ini bukanlah jenis pekerjaan terhormat; Rut butuh belas kasihan para penyabit gandum yang membiarkannya mengambil jelai-jelai yang jatuh di belakang mereka. Namun, ia mau melakukannya karena ia bertanggung jawab atas hidupnya dan hidup mertuanya. Rut punya prinsip bahwa life must goes on. Ada banyak alasan bagi Rut untuk menjadi pahit dan merana akibat tragedi yang menimpa keluarga besarnya. Namun, ia memilih terus maju, ketimbang menangisi hal-hal yang tidak mungkin kembali lagi. Saat hidup kita dilanda pergumulan dan masalah, kita punya dua pilihan terpuruk atau berjuang. Kita dapat saja terbawa perasaan, terus-terusan murung, mengasihani diri, menyesali hidup, bahkan mengalami kepahitan terhadap Tuhan. Namun, kita juga bisa seperti Rut, yang tidak memandang dirinya sebagai orang paling malang sedunia, tetapi memilih untuk bangkit dan berjuang. Tak heran, pada akhirnya Rut menikah dengan Boas si pemilik ladang gandum dan menjadi nenek moyang Daud dan Yesus. Percayalah, ketika Anda berjuang, Tuhan akan melihat setiap jerih payah Anda. Para wanita hebat ini mengajarkan nilai-nilai penting yang tak lekang waktu kepada kita, para wanita era modern. Dari Maria, kita belajar memprioritaskan waktu dan perhatian untuk mendengarkan firman Tuhan. Dari Abigail, kita belajar menjadi pribadi yang berhikmat, bertindak cepat, dan berani. Dari Rut, kita belajar untuk menjadi sosok yang kuat, tekun, dan pantang menyerah. Semoga kita semua dapat bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik lagi. Amin!
9 Rekor Kesembilan : Perempuan Indonesia Termuda Peraih Gelar Doktor di Perguruan Tinggi Tiongkok, (usia 25 thn 5 hari) Rekoris: Bryna Meivitawanli. 10. Rekor Kesepuluh : Anak Perempuan Pemilik Rambut Terpanjang, (Panjang Rambut. 140 cm, pengukuran 18 Juli 2019) Rekoris: Beatrice Anggraini Pramana, usia 13 thn. 11.
Wisnu Prianggani Contributor Jika kita membaca Alkitab dan memperhatikan sejarah Kekristenan, kita bisa menyadari bahwa kekuasaan lebih sering dikaitkan dengan keberadaan laki-laki dan jarang sekali wanita di sorot kepemimpinannya. Bahkan pada zaman sekarang sekalipun wanita hanya memainkan peran lebih banyak dalam keluarga mereka dan jarang sekali berada di dalam sebuah posisi kepemimpinan. Namun, perlu diketahui juga bahwa ada beberapa wanita yang berhasil mengubah paradigma tersebut. Ada beberapa wanita di dalam sejarah Kekristenan yang berhasil melampaui semua harapan sosial pada masa Alkitab. Meskipun laki-laki lebh banyak mendominasi, wanita di dalam sejarah kekristenan sebenarnya memiliki dampak dan pengaruh di bidang mereka sendiri. Keberhasilan mereka dalam mengatasi budaya yang mengabaikan seksualitas membuat keberhasilan lima wanita ini cukup penting untuk dicatat dalam sejarah Kekristenan. 1. Miriam, Nabi Perempuan Pertama Dalam Sejarah Kekristenan Miriam adalah wanita pertama dalam sejarah Kekristenan yang menjadi nabi. Ia diakui baik dalam Talmud, sumber hukum Yahudi, maupun dalam Torah, yang terdiri dari lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama. Baca Juga Jadi Teladan Bagi Ibu-ibu, Inilah 9 Sosok Ibu yang Luar Biasa di Alkitab Part 1 2. Deborah, Nabi Perempuan dan Satu-satunya Hakim Perempuan Dalam Sejarah Kekristenan Dari semua wanita dalam Alkitab, Deborah menjadi pemimpin militer yang luar biasa. Ia takut akan Tuhan dan memimpin orang Israel meraih kemenangan serta keluar dari perbudakan. Ia adalah nabi perempuan dan hakim keempat Israel sebelum masa raja-raja. Satu-satunya orang yang disebut sebagai nabi dan hakim dalam Alkitab adalah Samuel. Hal tersebut menempatkan Deborah di antara tokoh-tokoh besar yang disebutkan dalam Alkitab. 3. Ratu Ester, Pembebas Israel Sebagai contoh kecantikan, kerendahan hati, kecerdasan, dan keberanian, Ester digambarkan sebagai ratu Yahudi pada masa raja Persia Ahasyweros. Ia menggunakan posisinya yang kuat untuk melakukan kebaikan. Ketika umatnya hampir dibinasakan, Ester dengan rela berkorban nyawa untuk menyelamatkan mereka. Baca Juga Jadi Teladan Bagi Ibu-ibu, Inilah 9 Sosok Ibu yang Luar Biasa di Alkitab Part 2 4. Lydia, Pengusaha Sukses Di dalam kekaisaran Romawi yang didominasi oleh laki-laki, Lydia memiliki bisnis sukses menjual kain ungu. Kain ungu dikaitkan dengan kemakmuran, kerajaan, dan kewenangan. Ia adalah orang yang pertama kali mencatatkan dirinya sebagai penganut Kekristenan di Eropa. Alkitab mencatat bahwa Lydia memimpin seluruh rumah tangganya menjadi penganut Kekristenan. Ia menjadi tuan rumah bagi Paulus dan kelompoknya di rumahnya, yang memudahkan penyebaran injil. 5. Priskila, Guru dan Penginjil Priskila bersama dengan suaminya Aquila, disebutkan enam kali dalam Perjanjian Baru, dan dalam setiap referensi, ia ditulis sebelum suaminya. Ini mengimplikasikan bahwa dia lebih menonjol daripada suaminya dalam pelayanan yang mereka bagikan. Priskila adalah seorang guru dan penginjil yang bekerja dekat dengan rasul Paulus. Bersama-sama, mereka mengajarkan dan membimbing Apolos, seorang pengkhotbah yang menjadi tokoh penting dalam gereja awal. Dalam sejarah Kekristenan, kekuasaan selalu dikaitkan dengan kaum laki-laki. Namun, beberapa wanita berhasil mematahkan paradigma ini. Meskipun hidup dalam masyarakat patriarki yang mengabaikan peran dan potensi wanita, kelima tokoh wanita yang disebutkan di atas berhasil mencapai prestasi luar biasa yang dicatat dalam Kitab Suci. Baca Juga 3 Tokoh Alkitab yang Mengalami Kehidupan yang Buruk Diubah Tuhan Menjadi Baik Kisah-kisah mereka menunjukkan bahwa wanita memiliki potensi dan kemampuan yang sama seperti laki-laki dalam melayani Tuhan dan memimpin gereja. Mereka menantang batasan-batasan gender yang telah dibuat oleh masyarakat, dan mengilhami wanita-wanita lainnya untuk melangkah maju dan mengembangkan potensi mereka. Kita semua, baik laki-laki maupun perempuan, dapat belajar dari keteguhan hati dan keberanian mereka. Kita perlu mengakui peran dan kontribusi penting yang telah dilakukan oleh wanita dalam sejarah gereja, dan terus mendorong dan mendukung perempuan-perempuan yang ingin melayani Tuhan dengan cara yang sama seperti yang telah dilakukan oleh kelima tokoh wanita tersebut. Halaman 1
Diamenjadi sosok perempuan hebat yang sukses mendidik anak. Ibu Chairul Tanjung, Halimah telah berpulang. Dia menjadi sosok perempuan hebat yang sukses mendidik anak. Halimah binti Amih meninggal dunia pada Rabu (5/1/2022) pukul 08.52 WIB. Dia turut berdoa mengucapkan dukacita yang mendalam atas wafatnya ibu Chairul.
Viktor2407 menerbitkan IBU-IBU HEBAT DALAM ALKITAB pada 2021-11-13. Bacalah versi online IBU-IBU HEBAT DALAM ALKITAB tersebut. Download semua halaman 1-30. Quick Upload . Explore ; Features ; Solutions . Popular Uses Description: IBU-IBU HEBAT DALAM ALKITAB. Read the Text Version.

Wanita HebatWanita Hebat, Wanita Hebat dalam Alkitab, Wanita Bijak, Wanita Bijak Dalam Alkitab, Wanita Saleh, Wanita Saleh Dalam Alkitab, Wanita Tangguh, Wa

IslamLib– Saya sudah lupa kapan persisnya saya, untuk pertama kali, menyentuh Alkitab atau Injil. Saya benar-benar memaksudkan “menyentuh” di sini dalam pengertiannya yang harafiah: menyentuh Alkitab sebagai buku. Tetapi, yang masih saya ingat dengan jelas hingga sekarang ialah, saya pernah merasa ketakutan ketika pertama kali melihat

Sebenarnyaini memang miskonsepsi umum, namun wanita yang dimaksud dalam Yohanes 53:11–8:11 bukanlah Maria Magdalena, melainkan identitasnya tidak diketahui namun pastinya dituliskan bahwa wanita ini ketahuan melakukan perzinahan dan dibawa oleh ahli - ahli taurat beserta orang - orang Farisi untuk mencobai Yesus Kristus yang pada saat itu ditulis sedang
Z53jlw.
  • 1jie28yn7i.pages.dev/188
  • 1jie28yn7i.pages.dev/88
  • 1jie28yn7i.pages.dev/396
  • 1jie28yn7i.pages.dev/79
  • 1jie28yn7i.pages.dev/241
  • 1jie28yn7i.pages.dev/150
  • 1jie28yn7i.pages.dev/146
  • 1jie28yn7i.pages.dev/137
  • 1jie28yn7i.pages.dev/304
  • 5 sosok wanita hebat dalam alkitab